Seni Bergaul Dengan Anak
Assalamu'alaikum wr.wb. Apa kabar sob? Semoga dalam keadaan baik-baik saja.
Menjalankan
rutinitas dengan fasilitas IT memang mesti konsisten walaupun kadang
malas untuk nulis di blog. Kali ini ada sebuah kisah yang patut
diteladani yang semoga bisa terapkan dalam kehidupan kita.
Dalam
Biography Annu ibnu Utbah as—Sulami, seorang tabi’i, disebutkan bahwa pada
suatu hari ayahnya berkata kepadanya: "Wahai putraku, ayah mencintaimu dengan
dua cinta: Cinta karena Allah dan cinta seorang ayah kepada anaknya.”
"Wahai
ayah,” kata Ibnu Utbah, "ayah pernah memberiku uang sebanyak tujuh puluh
dirham. Jika ayah memerlukannya, ambillah! Jika tidak, biar saya pergunakan.”
“Anakku,
pergunakanlah sesuai dengan apa yang kamu mau.”
Amru kemudian
membangunkan untuk ayahnya sebuah Zawiyah (tempat tertentu di dalam masjid yang
biasa dipergunakan untuk beribadah atau mengajarkan ilmu-ilmu agama). Dengan
uang itu beliau menjamu orang-orang miskin dan sisanya untuk menggaji orang-orang
yang tidak ada pekerjaan, sehingga tidak tersisa sedirham pun.
Seni bergaul
dengan anak, seperti yang dilakukan oleh seorang sohabiy terhadap anaknya di
atas patut kita teladani.
Kasih
sayang orang tua terhadap anaknya merupakan keperluan asasi seperti perlunya
manusia kepada makan dan minum. Cinta harus dinyatakan dengan perkataan dan perbuatan,
sebagaimana yang dicontohkan oleh sahabat tadi.
Bukan hanya memberikan
harta yang banyak kepada anaknya, tetapi juga cintanya yang diungkapkan dengan
kata-kata. (SENI MENDIDIK ANAK Abdul Hamid Jasim Bilali)
Kisah diatas menceritakan tentang seni bergaul dengan anak, yang sangat inspiratif, saling membuktikan rasa cintannya dengan caranya masing-masing namun dengan tujuan yang mulia.
Wassalam, Semoga anda terinspirasi.
Tags:
Pendidikan