Sebagai
salah satu bentuk emosi individu, rasa cinta bisa hadir dalam subjek
dan objek serta situasi yang beragam. Dalam pendidikan pun sebenarnya
terdapat rasa cinta, baik yang dialami oleh guru, siswa, atau orang
lainnya yang terlibat dalam pendidikan.
Sebagai perwujudan dari sikap profesionalnya, selain
dituntut untuk dapat memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan yang
digelutinya, seorang guru juga penting untuk dapat memiliki rasa cinta
terhadap peserta didiknya. Bentuk manifestasi cinta guru terhadap
peserta didiknya tentunya berbeda dengan bentuk manifestasi jenis cinta
lainnya, seperti cinta erotis, cinta Tuhan, atau cinta orang tua.
Walaupun
dalam kasus-kasus tertentu didapati tumpang tindih dalam mewujudkan
rasa cintanya, dimana kecintaan terhadap peserta didik berubah menjadi
cinta erotis, yang tentu saja menjadi sangat berbeda dan bertolak
belakang dari makna yang sesungguhnya.
Perasaan cinta guru
terhadap seluruh peserta didiknya merupakan hal yang amat penting dan
dianggap sebagai alat utama dalam pendidikan. Hal yang menjadi tragis
ketika para pendidik senantiasa disibukkan dan dituntut untuk menguasai
bahan ajar atau mengembangkan metode dan teknologi pembelajaran
tertentu, tetapi mereka justru melupakan pentingnya rasa cinta terhadap
peserta didik. Penguasaan bahan ajar dan metode dan teknologi
pembelajaran oleh guru memang penting, tetapi jika proses pendidikan
harus melupakan aspek cinta sebagai alat utamanya maka pendidikan akan
terasa menjadi kering dan kehilangan ruhnya.
Mungkin kita bertanya, kenapa mahasiswa berdemo secara anarkis? Kenapa ada sekelompok siswa perempuan membentuk gank
yang menebarkan kebencian? Kenapa ada orang berpendidikan tinggi dan
memperoleh gelar sarjana, tetapi mereka justru menimbulkan kesengsaraan
kepada banyak orang melalui perilaku korupsinya?
Tampaknya disinilah pentingnya pendidik untuk dapat mengembangkan rasa cintanya secara konstruktif dalam berhubungan dengan siswanya,
yang diwujudkan dalam bentuk rasa empati, memperhatikan kebahagiaan,
kesejahteraan dan perkembangan dari para peserta didiknya, melakukan
berbagai upaya dan turut membantu para peserta didiknya untuk
mendapatkan kebahagiaan, kesejahteraan, dan kemajuan.
Melaui proses pendidikan yang didasari rasa cinta,
pada gilirannya selain dapat mengantarkan seseorang memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, meraih kedudukan yang
terhormat dan kekayaan yang melimpah, juga diharapkan dapat
membelajarkan kepada peserta didiknya untuk mengenal dan memiliki rasa
cinta, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi sosok
-manusia yang penuh kecintaan, baik terhadap dirinya, sesamanya dan
Tuhannya.
Tags:
Pendidikan